Belajar Memahami Cuaca

Tuesday, September 05, 2006

Musim Hujan Tidak Selalu Hujan, musim kemarau bisa juga turun hujan



kata kuncinya: Osilasi Madden Julian

Kalau kita mau lebih detail meneliti curah hujan musiman, maka sebenarnya simpangannya sangat besar. Dalam banyak kasus, curah hujan terukur pada bulan tertentu bisa mencapai 3 kali lipat curah hujan historisnya. Hal ini terjadi karena sebenarnya di daerah tropis seperti Indonesia ada faktor lain selain musim yaitu osilasi Madden Julian (MJO: Madden Julian oscillation). MJO adalah sebuah osilasi yang berperiode 40-50 hari, yang dalam beberapa kasus bisa melebar menjadi 30-60 hari (Madden and Julian, 1994). Gugus awan konveksi diproduksi di atas Samudera Hindia (sebelah barat Indonesia) kemudian bergerak ke arah timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari (Matthews, 2000).
Dalam perjalanannya ke arah timur, MJO dipengaruhi oleh posisi matahari relatif terhadap garis ekuator. Secara umum dapat dikatakan bahwa ketika matahari berada di atas ekuator MJO bergerak lurus ke arah timur. Ketika matahari berada di sebelah selatan garis ekuator, maka perjalanan MJO agak bergeser ke arah selatan ekuator, sehingga dikenal sebagai penjalaran selatan-timur (south-eastern propagation). Demikian juga ketika matahari berada di sebelah utara ekuator, maka perjalanan MJO agak bergeser ke arah utara ekuator, sehingga dikenal sebagai penjalaran utara-timur (north-eastern propagation) (Wang and Rui, 1990). Dalam kenyataannya, penjalaran ke arah timur ini sangat dipengaruhi oleh topografi Indonesia sebagai benua maritim (Seto et al., 2004).
Periode MJO yang jauh lebih pendek daripada periode musim mengakibatkan adanya variabilitas di dalam musim hujan maupun musim kemarau. Ini bisa berakibat sangat keringnya hari-hari di musim kemarau dan atau kemungkinan terjadinya hujan pada musim kemarau di suatu wilayah. Begitu juga MJO bisa berinterferensi dengan musim hujan sehingga dapat mengakibatkan banjir yang dahsyat ataupun mengakibatkan berkurangnya hujan pada hari-hari di musim hujan. MJO disebut juga sebagai variasi intra musim (ISV: intra-seasonal variation). Sampai saat ini MJO dipercaya sebagai mode paling dominan di daerah tropis.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home